petang ini begitu kelabu matahari berusaha bersembunyi diantara awan yang berpendar
Petang ini begitu kelabu. Matahari berusaha bersembunyi diantara awan yang berpendar lemah penuh dengan misteri kelam.Gesekan air dengan perahu ketinting membuat bulu kudukku menegak karena saking dinginnya.
Laut tampak ramai karena ombaknya yang berdebur kencang, kicau burung, serta mesin yang beradu mesra dalam keramaian yang aneh ini. Pak Sutoyo, seorang pria paruh baya yang mengantarkanku menuju pulau seberang dengan hanya berbayarkan 50 ribu dan sebatang rokok. Ikan-ikan tangkapannya tadi pagi masih berserakan, menguarkan aroma khas, membuatku berusaha untuk tidak menghirupnya terlalu dalam.Bendera kecil berkibar di ujung kapal, dan sebuah lampu petromax yang berpendar kekuningan. Laju perahu kadang tersendat, mesin terbatuk, dan
kembali melaju dengan kecepatan normal. Aku cukup menikmati ini, tidak buruk, jika saja bau ikannya dihilangkan. Jurnal digenggamanku terasa cukup berat, begitupun isi didalamnya yang menyimpan sesuatu yang lebih berat dari jurnal itu sendiri. Setidaknya bagiku.
Petang ini begitu kelabu. Matahari berusaha bersembunyi diantara awan yang berpendar lemah penuh dengan misteri kelam.Gesekan air dengan perahu ketinting membuat bulu kudukku menegak karena saking dinginnya.
Laut tampak ramai karena ombaknya yang berdebur kencang, kicau burung, serta mesin yang beradu mesra dalam keramaian yang aneh ini. Pak Sutoyo, seorang pria paruh baya yang mengantarkanku menuju pulau seberang dengan hanya berbayarkan 50 ribu dan sebatang rokok. Ikan-ikan tangkapannya tadi pagi masih berserakan, menguarkan aroma khas, membuatku berusaha untuk tidak menghirupnya terlalu dalam.Bendera kecil berkibar di ujung kapal, dan sebuah lampu petromax yang berpendar kekuningan. Laju perahu kadang tersendat, mesin terbatuk, dan kembali melaju dengan kecepatan normal. Aku cukup menikmati ini, tidak buruk, jika saja bau ikannya dihilangkan. Jurnal digenggamanku terasa cukup berat, begitupun isi didalamnya yang menyimpan sesuatu yang lebih berat dari jurnal itu sendiri. Setidaknya bagiku.
Looking to craft a unique vintage letter? Click here to start creating yours now.
Petang ini begitu kelabu. Matahari berusaha bersembunyi diantara awan yang berpendar lemah penuh dengan misteri kelam.Gesekan air dengan perahu ketinting membuat bulu kudukku menegak karena saking dinginnya.
Laut tampak ramai karena ombaknya yang berdebur kencang, kicau burung, serta mesin yang beradu mesra dalam keramaian yang aneh ini. Pak Sutoyo, seorang pria paruh baya yang mengantarkanku menuju pulau seberang dengan hanya berbayarkan 50 ribu dan sebatang rokok. Ikan-ikan tangkapannya tadi pagi masih berserakan, menguarkan aroma khas, membuatku berusaha untuk tidak menghirupnya terlalu dalam.Bendera kecil berkibar di ujung kapal, dan sebuah lampu petromax yang berpendar kekuningan. Laju perahu kadang tersendat, mesin terbatuk, dan kembali melaju dengan kecepatan normal. Aku cukup menikmati ini, tidak buruk, jika saja bau ikannya dihilangkan. Jurnal digenggamanku terasa cukup berat, begitupun isi didalamnya yang menyimpan sesuatu yang lebih berat dari jurnal itu sendiri. Setidaknya bagiku.
1
2
Chat with us
While viewing the website, tap
in the menu bar. Scroll down the list of options, then tap Add to Home Screen.