Skip to content
Pembunuhan keluarga Swastamita. Bertanya-tanya. Mengapa ini terjadi? Siapa pembunuhnya? Darah dibalas Darah. Tidak ada kata yang dapat mendeskripsikan perasaan kami sebagai korban keluarga kalian. Sebelumnya, kami hanyalah keluarga yang menjalani usaha kecil kecilan. Tidak mengetahui akan suksesnya bisnis kami di masa depan. Tidak mengetahui bahwa kami akan berkenalan dengan keluarga kalian dan bahkan jatuh di tangan keluarga kalian. Awalnya, kami hanya melakukan kerjasama bisnis selama 3 tahun 5 bulan. Namun, tak disangka-sangka keluarga kalian mencurangi kami. Kalian meruntuhkan keluarga kami. Hanya karena kalian ingin selalu menjadi paling unggul. Bahkan kalian belum puas untuk menjatuhkan kami. Kalian melukai kami. Kalian memperbudak kami. Kami dipekerjakan layaknya hewan.
Bahkan makan saja susah. Yang awalnya kami adalah kolega kalian, tiba tiba kami jatuh menjadi budak di keluarga kalian. 1 tahun 2 bulan bukan waktu yang sedikit. Kami merasakan sakit yang luar biasa. Dengan cara kalian memperlakukan kami. Sungguh jahat. Bahkan kalian membunuh anak sulung kesayangan kami, Alia. Kalian menyiksa nya 2 hari 1 malam di dalam gudang rumah kalian. Hanya karena ia lupa membersihkan dapur. Berbulan bulan kami memikirkan bagaimana cara keluar dari tempat ini. Namun, sepertinya ide Ibu kami, Ardiyanti Iswari benar. Satu satunya cara kami keluar dari neraka ini adalah menghabisi para penjaga nya. Kami membunuh adik, kakak dan
orang tua mu dengan cara yang sama. Kecuali bapak Anindito Prakoso. Kami mempunyai cara spesial memperlakukannya. Jika kamu masih berandai andai dimana jenazah ayah mu, kami menenggelamkannya di danau dekat rumah mu. Mungkin sudah di makan buaya disana. Memendam dendam bukanlah hal yang mudah. Sejak kematian kelurga mu, kami memiliki niat untuk mencari mu pula. Namun kami masih memiliki hati, tidak seperti kalian. Kami membiarkan mu hidup dengan tenang. Tanpa teror dan ancaman seperti apa yang keluarga mu lakukan dulu ke keluarga kami. Jangan pernah menyalahkan kami atas pembunuhan keluarga ini. Kalian sudah bermain api. Sungguh kalian keluarga iblis. Darastri Ayu, jika
kau baca surat ini, mohon dipahami. 18 Februari, 2013 Keluarga Prawara Untuk Keluarga Swastamita
Looking to craft a unique vintage letter? Click here to start creating yours now.
1
2
3
4

Chat with us

While viewing the website, tap in the menu bar. Scroll down the list of options, then tap Add to Home Screen.
Use Safari for a better experience.